Sudinsos Jaktim Pastikan Kebutuhan Dasar Penyintas Kebakaran Penggilingan Terpenuhi
Suku Dinas Sosial Jakarta Timur (Sudinsos Jaktim) terus menyuplai kebutuhan dasar bagi penyintas kebakaran di Jalan Masjid Baiturrahim, RT 10/12, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung yang terjadi pada Kamis (23/3).
Situasi tanggap darurat selama tiga hari
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Purwono mengatakan, sejak kemarin telah didistribusikan natura bahan makanan dan kebutuhan penyintas kebakaran seperti, pakaian hingga perlengkapan sekolah.
"Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menetapkan situasi tanggap darurat selama tiga hari,"
ujarnya, Jumat (24/3).Komisi E DPRD Apresiasi Pemprov DKI Tangani Korban Kebakaran di KojaPurwono merinci, bantuan berupa natura meliputi, beras kemasan 20 kilogram sebanyak 10 karung, 20 dus mi instan, lima dus air mineral, dua dus biskuit, dua dus minyak goreng, satu dus kecap, satu dus sarden berisi 60 kaleng, masing-masing 10 matras, selimut dan kain sarung.
Kemudian, sebanyak empat stel seragam SD anak laki-laki, seragam SD Perempuan sebanyak tiga stel, seragam SMP laki-laki satu stel, seragam SMP perempuan sebanyak dua stel, seragam SMA laki-laki sebanyak empat stel dan seragam SMA perempuan tiga stel.
"Bantuan perlengkapan sekolah lainnya seperti, tas sekolah 17 pieces, sepatu sekolah 17 pasang, kaos oblong satu lusin," bebernya.
Menurutnya, bantuan lain yang sudah didistribusikan yakni, popok bayi dua lusin, celana dalam wanita dan pria satu lusin, bra satu lusin, daster 10 pieces, sandal 10 pasang, mukena 10 pieces, empat selimut bayi, pembalut wanita 20 pack, pampers bayi empat bal, pampers dewasa empat bal, perlak delapan lembar, handuk 10 kbar, baju koko 10 pieces, sajadah 10 lembar, kopiah, 9 pieces serta kaos kerah 10 helai.
"Situasi tanggap darurat ditetapkan selama tiga hari. Kita lihat situasinya, kalau dibutuhkan akan diperpanjang," tandasnya.
Untuk diketahui, kebakaran yang terjadi di Jalan Masjid Baiturrahim, RT 10/12, Kelurahan Penggilingan, membakar sebanyak 10 rumah. Akibatnya, 20 Kepala Keluarga (KK) dengan total jumlah 80 jiwa kehilangan tempat tinggal.